MATASEMARANG.COM – Pemerintah Kota Semarang menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga keseimbangan antara masuknya investasi modern dan keberlangsungan pasar tradisional serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Wali Kota Semarang, Agustina, menegaskan hal ini saat berdialog langsung dengan pedagang Pasar Jatingaleh, Kamis (10/7).
“Pemkot Semarang terus berjuang menyelamatkan eksistensi perdagangan tradisional dan UMKM, walau di saat yang sama kita tetap membuka peluang bagi investor,” ujar Agustina.
Ia mengakui persaingan antara sektor modern dan tradisional semakin ketat karena sama-sama mengincar konsumen utama: masyarakat Semarang.
Melihat situasi ini, ia menilai perlu adanya strategi jangka panjang agar pasar tradisional dan UMKM tetap mampu bersaing serta tumbuh bersama arus perkembangan ekonomi.
Salah satu langkah strategis yang didorong adalah penguatan kolaborasi antarinstansi. Menanggapi anggapan adanya ego sektoral di tubuh Pemkot, Agustina justru menegaskan pentingnya sinergi antara Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, hingga Satpol PP dan Dinas Perhubungan.
“Kalau ada kegiatan dari Dinas Perdagangan, maka UMKM dan Satpol PP juga terlibat. Tidak ada yang bergerak sendiri-sendiri,” tegasnya.
Dalam kunjungannya, Agustina juga menyoroti menurunnya aktivitas perdagangan di Pasar Jatingaleh. Ia menyebut akses jalan menuju pasar sebagai salah satu penyebab utama.
Untuk mengatasi hal itu, dirinya langsung menginstruksikan Pj Sekda Kota Semarang sekaligus Kepala Bappeda, Budi Prakosa, untuk merancang pembangunan jembatan penghubung yang memudahkan akses masyarakat ke pasar.