Kondisinya tersebut membuat dokter yang menanganinnya kala itu akhirnya memberikan tiga rekomendasi yang dapat dipilih oleh Habibie sesuai dengan kenyamanannya.
Pertama, menceritakan seluruh perasaannya pada keluarga atau teman, berkonsultasi dengan dokter terkait dan mencurahkan isi hatinya melalui beberapa sesi, atau menulis.
“Karena Eyang Rudi tidak pernah suka merepotkan orang, jadi dia pilih untuk menulis. Hasil tulisan itulah yang akhirnya menjadi buku Habibie dan Ainun,” ujar dia.
















