Megawati: Kader PDIP Jangan Masuk Zona Nyaman

Megawati
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. ANTARA/HO-PDIP

MATASEMARANG.COM – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpesan tiga hal penting kepada kader PDIP se-Indonesia.

Pesan Megawati tersebut dibacakan oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menghadiri pembukaan Konferensi Daerah (Konferda) dan Konfercab serentak PDIP Sulawesi Selatan di Makassar, Senin.

Pesan tersebut pertama, jangan masuk zona nyaman, karena berpolitik adalah perjuangan. Kedua, kobarkan fighting spirit (semangat bertarung) dengan teguh memegang ideologi. Ketiga, perkuat akar rumput, karena kekuatan sejati ada di rakyat.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Prabowo dan Lula Rayakan Bersama Ultah, Ada Beda Cara Padamkan Api Lilin

“Pahamilah wawasan geopolitik Bung Karno dalam pembangunan Sulawesi Selatan. Jadikan jalur perdagangan dunia yang membentang dari Samudera Hindia, melalui Selat Lombok, bergerak ke Utara melalui Selat Makasar, hingga menuju Pasifik sebagai pusat-pusat pertumbuhan. Laut adalah halaman depan kita,” ucap Hasto.

Visi geopolitik tersebut harus mengakar pada kehendak rakyat. Jadikan rakyat sebagai energi pergerakan kepartaian, dan sekaligus luruskan wajah politik yang diwarnai oleh pertarungan kapital.

Sebagai bukti bahwa politik ala Bung Karno masih relevan, Hasto mengangkat kisah Zohran Mamdani, seorang imigran Muslim yang sukses menjadi Wali Kota New York meski hanya bermodal dana kecil, namun didukung gagasan besar.

BACA JUGA  Pemasangan Stairlift di Candi Borobudur Jadi Polemik, Forum Buddhis Indonesia Angkat Bicara

“Dia berani mengatakan, ‘We don’t need billionaires in our democracy’. Ini membuktikan bahwa ‘Rakyat Segalanya’ bisa mengalahkan paradigma ‘Dana Segalanya’,” ucap Hasto.

Untuk mewujudkan komitmen ini, Hasto mengumumkan pembentukan Subkomisi Komunikasi Politik dan Cyber di tubuh partai. Langkah ini dirancang untuk memberikan ruang kepemimpinan bagi kader di bawah 40 tahun, mengakui peran sentral generasi muda dalam transformasi partai.

Pos terkait