Banyak Petuah dalam Cerita Wayang Kulit, Sumanto Ingin Pentaskan Lakon Berurutan

Ketua DPRD Jateng Sumanto saat memandu Bincang Santai Wayang Kulit bersama Konten Kreator Wayang, Ki Mas Demang Edi Sulistiyono, dan Dalang Ki Mas Demang Sujarwo Joko. (foto: DPRD Jateng)
Ketua DPRD Jateng Sumanto saat memandu Bincang Santai Wayang Kulit bersama Konten Kreator Wayang, Ki Mas Demang Edi Sulistiyono, dan Dalang Ki Mas Demang Sujarwo Joko. (foto: DPRD Jateng)

MATASEMARANG.COM – Ketua DPRD Jateng Sumanto dikenal karena perhatiannya terhadap kesenian wayang kulit.

Tak hanya nanggap wayang kulit secara rutin, Sumanto juga mengajak masyarakat lebih memahami cerita dari lakon yang dimainkan.

Ia juga berkeinginan mementaskan lakon wayang kulit dari awal sampai akhir secara berurutan.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Krisseptiana: Pedagang dan Pemerintah Harus Bersinergi Jaga Pasar Tradisional

Sumanto mengatakan, selama ini banyak penonton yang tidak tahu cerita yang ada dalam wayang kulit.

Padahal lakon yang dalang mainkan berisi petuah dan bisa menjadi tuntunan dalam kehidupan sehari-hari.

“Banyak yang suka nonton wayang kulit tapi tidak paham ceritanya. Karena itu sebelum pentas dimulai, perlu ada dialog begini untuk menceritakan kisahnya,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.

Malam itu pentas wayang kulit membawakan lakon “Sesaji Raja Suya” dengan dalang Ki Thukul Cipta Wardoyo, dan Ki Mas Demang Sujarwo Joko.

BACA JUGA  Krisseptiana Dorong Kemudahan Kerja bagi Keluarga Veteran di Jateng

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar tersebut mengungkapkan, ada banyak sekali lakon wayang.

Karena itu, ia berkeinginan mementaskan lakon wayang secara berurutan, dari awal sampai akhir.

“Karena ini berjalan terus, bagus jika dipentaskan lakon wayang dari awal sampai akhir, jadi ceritanya urut. Nanti bisa disimulasi oleh para dalang agar ceritanya bisa lebih jelas,” ungkapnya.

Konten Kreator Wayang dan Dalang, Ki Mas Demang Edi Sulistiyono menjelaskan, Lakon “Sesaji Raja Suya” menceritakan tentang sesaji bagi pemimpin besar yaitu Prabu Puntadewa. Sesaji diberikan untuk memanjatkan doa kepada para leluhur.

BACA JUGA  HUT Ke-80 Jateng, Sumanto Apresiasi Program Unggulan Pemprov dan Dorong Pengentasan Kemiskinan

Ia sepakat dengan Sumanto agar masyarakat bisa lebih memahami cerita dalam wayang kulit. Terlebih, wayang sudah mendapatkan predikat warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO.

Pos terkait