Bermula Cari Air, Warga Blora Malah Dapat Sumber Minyak

Sumur minyak Blora
Seorang polisi mengamati kebakaran sumur minyak di tengah permukiman di Blora. ant

MATASEMARANG.COM – Kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Minggu (16/6/2025), menguak cerita di balik sumur minyak itu sendiri.

Pada awalnya, warga dukuh itu kesulitan mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lantas ada warga yang berinisiatif membuat sumur. Namun, hasil dari penggalian tanah tersebut bukan air, melainkan minyak bumi.

Hasil pengeboran itu memang tidak sesuai yang diharapkan, tetapi dalam perjalanannya, sumber minyak bumi ini ikut menghidupi dan menggerakkan perekonomian warga.

Kepala Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Iwan Sucipto, menceritakan kisah penemuan minyak, yang akhirnya menjadi sumber pendapatan warga setempat.

Iwan menceritakan sumur minyak yang dikelola warga mulai marak sejak 2 tahun terakhir.

“Ada sekitar 60 sumur minyak rakyat, 10 di antaranya berada tepat di tengah permukiman penduduk dan sudah menghasilkan setiap hari,” kata Iwan Sucipto di Blora, Selasa.

Awal mula penemuan minyak ketika warga berusaha mengebor sumur air karena kesulitan air bersih, terutama saat musim kemarau. Namun, dalam proses pengeboran itu, seorang warga justru menemukan minyak.

“Kabar itu cepat menyebar, bahkan terdengar oleh orang luar desa. Mereka kemudian berdatangan, sebagian ikut membiayai pengeboran. Dari situlah sumur-sumur minyak ini terus bermunculan,” jelasnya.

Sebelum ada sumur minyak, warga Desa Gandu selama bertahun-tahun menghadapi krisis air bersih.

Setiap musim kemarau, mereka harus membeli air atau mencari sumber air jauh dari desa. Namun setelah adanya temuan minyak, warga berbondong-bondong mengebor lahan di sekitar rumah mereka. Bagi yang tak memiliki modal, mereka menggandeng investor untuk membiayai pengeboran. Kini, dalam waktu relatif singkat, desa itu telah memiliki puluhan sumur minyak.

Pemerintahan desa setempat sudah berkali kali mengingatkan warganya tentang bahaya pengeboran minyak di kawasan padat penduduk.

Namun, peringatan itu sering diabaikan karena hasil minyak memang memberi harapan baru bagi perekonomian warga, yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.

“Saya sudah berulang kali mengingatkan soal bahaya keberadaan sumur minyak di area permukiman. Tapi warga tetap nekat, karena minyak ini dianggap sebagai peluang untuk memperbaiki ekonomi mereka,” tutur Iwan.

Kebakaran sumur minyak rakyat di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sejak Minggu (17/8) siang menyebabkan tiga orang tewas dan dua dirawat karena luka bakar. Salah satunya adalah balita. (azm/ant)



BACA JUGA  Polisi Ungkap Penyebab Demo Anarkis di Depan Mapolda Jateng

Pos terkait