Bupati Dyah Kartika juga mengatakan, bahwa salah satu tren tata rias pengantin tradisional saat ini adalah gaya Jawa Tengah yaitu Solo Putri.
Tetapi permintaan rias pengantin bergaya muslim syar’i semakin tinggi, maka penting bagi penata rias untuk memperhatikan kondisi pasar bisnis tata rias dan terus belajar sehingga dapat mencukupi harapan masyarakat.
Bupati Dyah Kartika juga berpesan kepada para peserta seminar, agar terus kreatif, melakukan inovasi tanpa mengurangi nilai estetika, moral, adat istiadat sehingga ke depan menjadi penata rias yang unggul berbudaya.
Ketua HARPI Melati Kendal, Anjar Sudiharto menjelaskan, acara ini juga sebagai edukasi kepada para perias di Kendal untuk dapat melestarikan kebudayaan, dalam hal ini melalui riasan pengantin.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada perias yang ada di Kabupaten Kendal, karena kita memiliki tanggung jawab besar dalam merawat, dan menjaga warisan budaya dalam hal ini adalah tata rias,” ujarnya.
















