MATASEMARANG.COM – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang mengajak seluruh masyarakat terutama para orang tua siswa untuk ikut mencegah terjadinya cyber bullying melalui gawai.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan upaya pencegahan perundungan di sekolah sudah dilakukan dengan meluncurkan berbagai inovasi.
Namun bentuk perudungan menurutnya tidak hanya di lingkungan sekolah saja tapi juga berasal dari pengaruh media sosial.
“Inovasi di satuan pendidikan ini sebenarnya sudah ada untuk penanganan perundungan, tapi pengaruh perundungan ini juga berasal dari media sosial yang terus berkembang,” kata Bambang disela-sela kegiatan Ngopi Bareng (Ngobrol Penting Bersama Stakeholder Pendidikan) bertema “Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan”, Selasa, 12 Agustus 2025.
Kasus kekerasan atau perundungan yang terjadi secara fisik biasanya lebih mudah dideteksi. Namun jika perundungan dilakukan melalui gawai di media sosial akan sulit dideteksi dan dikendalikan.
“Sekarang ini kan ada yang namanya cyber bullying. Nah, itu handphone ini kan kita tidak bisa mengendalikan sendiri, sekolah tidak bisa mengendalikan sendiri, tapi harus bareng-bareng bersama orang tua,” tuturnya.
Peran orang tua di rumah, lanjutnya, dinilai sangat penting dalam melakukan pengawasan kepada anak-anak saat bermain gawai.
Apalagi saat ini kasus perundungan tidak selalu terjadi di dalam satuan pendidikan, sehingga keterlibatan banyak pihak untuk ikut mengawasi dinilai sangat penting.
“Makanya ini kami adakan diskusi supaya pemahaman masyarakat ini berubah. Bullying, kekerasan, ya, jadi tanggung jawab bersama. Mungkin penanaman karakter, kan pendidikan itu mulai dari keluarga, lingkungan, baru sekolah,” jelasnya.