IHSG Anjlok dan Rupiah Melemah Terdampak Unjuk Rasa

Karyawan berjalan dengan latar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww/pri.

MATASEMARANG.COM – Unjuk rasa yang diwarnai dengan korban tewas pengemudi ojek online berimbas pada anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan melemahnya nilai tukar rupiah.

IHSG pada Jumat pagi anjlok cukup dalam, sedangkan kurs rupiah sedikit melemah.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan penurunan IHSG pada hari ini, Jumat, terimbas adanya aksi demonstrasi selama dua hari ini.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat di Jakarta melemah sebesar 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.354 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.353 per dolar AS.

IHSG tercatat anjlok 156,44 poin atau 1,97 persen ke posisi 7.795,64 pada perdagangan Jumat pukul 10.11 WIB di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“IHSG pada hari ini dibuka melemah karena berkaitan erat dengan adanya aksi demonstrasi belakangan ini terutama pada hari ini,” ujarnya di Jakarta, Jumat.

Selain tren musiman, Nafan mengatakan bahwa kondisi politik dan keamanan dalam negeri telah berpengaruh besar terhadap pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini.

Secara histori, ia menjelaskan kinerja IHSG periode September selama lima tahun terakhir rata-rata tergolong bearish (tren penurunan), kemudian, nantinya periode Oktober hingga Desember akan masuk bullish (tren penguatan).

“Meskipun demikian, apabila IHSG konsisten diperdagangkan di bawah 7.750, maka potensi bearish consolidation phase terbuka lebar,” ujar Nafan.

Sebetulnya, dari mancanegara, Nafan mengatakan optimisme pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga acuan oleh The Fed pada September 2025 telah menopang penguatan IHSG.

“Secara umum, data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan membuat optimisme penurunan suku bunga The Fed pada September terbuka lebar,” ujar Nafan dikutip Antara.

Aksi demonstrasi telah dilakukan sejak Kamis (28/8/2025), yang berlokasi di depan Kompleks MPR, DPR, DPD RI, Jakarta, kemudian berlanjut sampai malam hari.

Aksi demonstrasi berakhir ricuh dan terus berlangsung di beberapa lokasi hingga Jumat pagi ini, terutama setelah adanya kejadian yang menimpa pengemudi ojek online (ojol) di Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8/2025) malam. ***

BACA JUGA  Massa Pengunjuk Rasa Desak Bupati Pati Mundur

Pos terkait