Dari mancanegara, pelaku pasar tengah menantikan rilis dua data inflasi Amerika Serikat (AS), yaitu Indeks Harga Produsen (PPI) periode Agustus 2025 yang dijadwalkan rilis Rabu (10/9), dan Indeks Harga Konsumen (CPI) pada Kamis (11/9) yang diperkirakan naik menjadi 0, 3 persen month to month (mtm) dan menjadi 2,9 persen (yoy).
Kedua data inflasi AS itu akan menjadi patokan arah kebijakan suku bunga The Fed dalam pertemuan The Federal Open Market Committee (FMOC) pada 16-17 September 2025 pekan depan.
Dari kawasan Eropa, pelaku pasar akan mencermati hasil pertemuan Europan Central Bank (ECB) yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya tetap pada level 2,15 persen.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti yang menguat sebesar 1,33 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor barang konsumen non primer yang naik masing-masing sebesar 1,26 persen dan 2,14 persen.
Sedangkan tiga sektor terkoreksi, yaitu sektor teknologi turun paling dalam sebesar 1,05 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor transportasi & logistik yang turun sebesar 0.69 persen dan 0,46 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PIPA, SLIS, UANG, VOKS, dan TCID. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KDTN, DSNG, AMIN, NANO, dan WAPO.