MATASEMARANG.COM – Upaya menekan stunting terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang. Salah satunya dengan memperkuat program Keluarga Berencana (KB) dengan berbagai inovasi yang dilakukan oleh Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Semarang.
Disdalduk KB melakukan pelayanan jemput bola hingga peningkatan KB pria vasektomi yang kini banyak diminati masyarakat.
Kepala Disdalduk KB Kota Semarang Lilik Farida menyampaikan capaian program KB di Kota Semarang menunjukkan tren positif. Hingga tahun 2025, angka partisipasi masyarakat dalam program KB mencapai 77 persen, dengan peningkatan signifikan pada metode kontrasepsi jangka panjang.
“Fokus kami saat ini adalah memperluas layanan KB pasca salin, karena terbukti mampu menurunkan risiko stunting. Ketika ibu sudah mendapatkan KB pasca melahirkan, jarak kelahiran anak bisa lebih ideal dan itu berdampak langsung pada penurunan stunting,” kata Lilik, Jumat 14 November 2025.
Lilik mengatakan dengan kesadaran masyarakat terhadap perencanaan keluarga juga terus mengalami peningkatan. Bahkan saat ini anak-anak muda cenderung menunda pernikahan dan fokus pada pendidikan dan karier mereka.
“Tren pernikahan di bawah usia 19 tahun terus menurun. Ini menunjukkan bahwa generasi muda sudah mulai berpikir matang dalam merencanakan masa depan,” ujarnya.
Untuk memperluas jangkauan layanan, Disdalduk KB aktif menggelar sosialisasi dan pelayanan langsung di 16 kecamatan setiap bulannya.
“Dalam sebulan, kami turun sekitar 20 kali ke lapangan. Ada yang dua kali sebulan, ada yang sekali, tergantung kebutuhan di wilayahnya,” tutur dia.
















