Kasus Meningkat, Dinkes Kota Semarang Buka Layanan Pengobatan HIV di 21 Puskesmas

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang. (matasemarang.com/Lia Dina)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang. (matasemarang.com/Lia Dina)

MATASEMARANG.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mencatat ada sebanyak 601 kasus baru HIV pada 2022, yang kemudian meningkat menjadi 689 kasus pada tahun 2023 dan kembali naik menjadi 691 di tahun 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang M. Abdul Hakam mengatakan memang dalam tiga tahun terakhir ini kasus HIV di Kota Semarang mengalami peningkatan.

Ia mengatakan, peningkatan ini terjadi bukan semata karena perilaku berisiko di masyarakat, melainkan juga dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah layanan tes HIV yang tersedia dan masifnya kegiatan skrining di lapangan.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  KAI Daop 4 Semarang Catat Peningkatan Penumpang Signifikan Menjelang Akhir Liburan Idul Adha

“Peningkatan kasus HIV terjadi seiring meningkatnya jumlah layanan tes HIV di Kota Semarang. Saat ini ada sejumlah 79 layanan tes yang tersebar di puskesmas, rumah sakit, Balkesmas, dan klinik PKBI,” kata Hakam, Kamis, 24 Juli 2025.

Ia mengatakan kelompok populasi kunci seperti laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) juga menunjukkan peningkatan jumlah, yang berdampak pada naiknya angka penemuan kasus.

“Jumlah populasi kunci terutama LSL yang bertambah banyak,” tuturnya.

Ia menerangkan, kemudahan akses terhadap tes HIV juga menjadi faktor tingginya angka kasus.

BACA JUGA  10 Lokasi Parkir di Sekitar Jalan Pemuda untuk Menyaksikan Karnaval Paskah Semarang 2025

Hingga saat ini ada 21 Puskesmas di Kota Semarang yang membuka layanan malam hari khusus untuk pemeriksaan dan pengobatan HIV.

Layanan ini ditujukan untuk menjangkau warga yang tidak bisa datang di jam kerja atau tergolong dalam kelompok rawan.

“Ditambah lagi, kami juga rutin mengadakan layanan VCT mobile di tempat-tempat berisiko seperti tempat karaoke, spa, panti pijat, hotel, dan kos-kosan,” terangnya.

Pos terkait