MATASEMARANG.COM – Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang HM Rukiyanto angkat bicara soal kecelakaan yang melibatkan BRT Trans Semarang hingga menimbulkan korban jiwa.
Menurut Rukiyanto, perlu dilakukan psikotes secara rutin dan berkala terhadap sopir yang bertugas sebagai pengemudi bus Trans Semarang.
Hal ini karena para sopir tersebut harus dipastikan sehat baik secara fisik maupun pikiran.
Dia tidak ingin masalah-masalah yang dihadapi sopir di luar pekerjaannya terbawa saat melayani masyarakat.
“Ini saya kira perlu adanya psikotes rutin karena pengemudi melayani masyarakat setiap hari. Kami mendorong pihak manajemen Trans Semarang secara berkala melakukan tes kesehatan terhadap driver,” ungkapnya, Kamis 10 Juli 2025.
Dia mengatakan Komisi C DPRD Kota Semarang sudah melakukan diskusi dan kunjungan koridor-koridor untuk memberikan pembinaan kepada para pengemudi.
Dia memberikan pemahaman bahwa ketika ada satu atau dua sopir yang ugal-ugalan, maka lembaga Trans Semarang dan Pemkot juga akan menjadi sorotan masyarakat.
“Kalau ada satu yang ugal-ugalan dan tidak tertib yang dapat menimbulkan kecelakaan, imbasnya pada lembaga yang dianggap tidak baik,” terangnya.
Dia mengatakan bahwa program gratis naik bus Trans Semarang untuk anak sekolah dan mahasiswa juga harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan.
Rukiyanto akan segera melakukan koordinasi dan meminta penjelasan serta klarifikasi kepada pihak BRT Trans Semarang mengenai tragedi kecelakaan yang terjadi akhir-akhir ini.
Komisi C juga akan mendorong Trans Semarang untuk segera melakukan investigasi agar kecelakaan seperti ini tidak terulang di kemudian hari.