MATASEMARANG.COM – Anggota Komisi E DPRD Jateng Krisseptiana atau Tia Hendi menjelaskan pentingnya budaya literasi untuk menuju ketahanan keluarga.
Hal itu diungkapkan dalam diskusi Peningkatan Kualitas Pengawasan Pelaksanaan Perda yang mengusung tema “Pembangunan Ketahanan Keluarga Melalui Dasawisma”.
Dalam diskusi tersebut, Krisseptiana menjelaskan bahwa literasi sebagai fondasi, memiliki tiga pilar ketahanan.
“Tiga pilar ketahanan itu Adalah Literasi Finansial (Ketahan Fisik); Literasi Digital dan Kesehatan (Ketahan Psikologis) dan Literasi Komunikasi dan Budaya (Ketahan Sosial),” terangnya, Jumat 3 Oktober 2025.
Dia menyebut pemerintah telah menunjukkan upayanya untuk mendorong terbentuknya keluarga bahagia dengan menerapkan budaya berliterasi.
Di lingkup masyarakat, pemerintah melalui Dasawisma tetap memerlukan kolaborasi dan dukungan masyarakat untuk menjadikan literasi sebagai investasi jangka panjang sebagai bentuk kemandirian ekonomi.
Selain itu literasi juga membentuk warga negara yang cerdas serta menjadikan kualitas hidup tinggi.
Menurutnya, budaya literasi, keluarga bahagia dan ketahanan dapat dibentuk melalui Dasawisma yang ada di Jawa Tengah khususnya di Kota Semarang.
“Dasawisma sebagai ujung tombak gerakan literasi keluarga,” tuturnya.
Sebagai informasi, Dasawisma PKK adalah kelompok ibu yang berasal dari 10-20 kepala keluarga (KK) yang bertetangga, dibentuk sebagai unit terkecil dari program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan PKK, pendataan keluarga, penyuluhan, serta meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di tingkat paling bawah.