MATASEMARANG.COM – Sejumlah anggota Kabinet Merah Putih tampak berkunjung ke kediaman mantan Presiden RI, Joko Widodo, di Surakarta, Jawa Tengah, dalam suasana Lebaran.
Meskipun dinyatakan sebagai silaturahmi biasa, kunjungan ini memicu berbagai reaksi politik di tengah transisi kekuasaan.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menanggapi intensitas pertemuan para menteri dengan Jokowi.
Ia menegaskan pentingnya menjaga agar tidak terjadi konflik kewenangan dalam pemerintahan.
“Silaturahmi itu baik, tetapi kita harus waspada terhadap potensi munculnya ‘matahari kembar’,” ujar Mardani kepada wartawan pada Jumat, 11 April 2025.
Mardani mengingatkan bahwa pemerintahan kini berada di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Oleh karena itu, ia berharap momen Lebaran tidak disalahartikan sebagai bentuk pengaruh ganda dalam pemerintahan.
“Presiden kita adalah Pak Prabowo, dan beliau telah menunjukkan determinasi dan kapasitasnya. Pak Prabowo memahami hubungan personal antara para menterinya dengan Jokowi, namun penting untuk menghindari kesan dualisme kekuasaan,” tambah Mardani.
Pesannya jelas: “Jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja sudah cukup berat, apalagi dua.”
Kunjungan menteri ke rumah Jokowi dimulai sejak Rabu malam, 9 April 2025, dengan kedatangan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Kepala BKKBN Wihaji.
Esoknya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, turut berkunjung. Pada Jumat, 11 April 2025, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, juga datang untuk bersilaturahmi.
