Bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor, Yannes menekankan kesiapan fisik dan mental yang lebih tinggi.
“Karena tubuh pengendara berfungsi sebagai penyeimbang utama kendaraan, maka tidur cukup sebelum berangkat menjadi syarat mutlak,” imbuhnya.
Penggunaan perlengkapan keselamatan lengkap seperti helm SNI full-face, jaket windproof, sepatu tertutup, dan jas hujan setelan juga menjadi keharusan.
Secara teknis, sepeda motor perlu dicek lebih teliti, mulai dari tekanan ban, sistem pengereman, hingga rantai atau V-belt.
Yannes mengingatkan agar pengendara tidak membawa barang berlebih yang dapat mengganggu handling, menutupi lampu belakang, atau melebihi lebar setang.
Sementara itu, bagi pengguna mobil berbahan bakar bensin maupun solar, perhatian khusus perlu diberikan pada sistem pembakaran dan pendinginan. Yannes menyarankan agar servis berkala dilakukan jika sudah mendekati jadwal, termasuk penggantian oli, filter udara, dan filter bahan bakar.
Sistem pendingin harus diperiksa menyeluruh, mulai dari kondisi coolant, selang radiator, hingga potensi kebocoran, serta membawa cadangan air radiator dan oli mesin sebagai antisipasi.
“Kuras radiator jika coolant sudah berwarna keruh, ganti selang yang getas, dan pastikan tidak ada kebocoran. Jangan lupa untuk membawa cadangan air radiator dan oli mesin sebagai antisipasi,” kata Yannes.
Khusus untuk mobil berusia tua, Yannes mengingatkan bahaya kebocoran gas karbon monoksida (CO) dari knalpot ke dalam kabin.
“Waspadai potensi kebocoran gas CO yang sangat berbahaya dari knalpot ke dalam kabin mobil dengan membuka sedikit jendela saat mobil berjalan, atau kita membuka jendela lebih lebar saat terjebak macet, atau mematikan AC saat mobil idle dalam waktu lama.” ujarnya. (Ant)



















