Pemanis Nirkalori Lebih Sehat dari Gula?

MATASEMARANG.COM – Produk pemanis nol kalori nongula kini makin populer terutama di kalangan masyarakat yang peduli kesehatan atau memiliki kondisi seperti diabetes.

Namun, menurut dokter spesialis gizi jebolan Universitas Indonesia dr. Consistania Ribuan, Sp.GK, AIFO-K, FINEM, anggapan bahwa semua pemanis nongula dan nol kalori itu otomatis lebih sehat tidak sepenuhnya benar.

“Dibilang lebih sehat atau tidak sebenarnya kalau bagi penderita diabetes atau bagi yang tidak ingin konsumsi banyak gula itu boleh jadi salah satu alternatif, tapi ada hal yang perlu diperhatikan,” kata dia pada gelar wicara Ravelle di Jakarta, Minggu.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Mahasiswa Unsoed Edukasi Remaja Soal Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak

Pemanis jenis ini memang bisa menjadi alternatif bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin mengurangi asupan gula harian. Tetapi, tidak semua produk yang mengklaim “alami” benar-benar bebas dari risiko.

“Kalau dia benar-benar dari tumbuhan dan murni, tanpa tambahan bahan lain, boleh saja. Tapi yang sering jadi masalah adalah banyak produk dicampur dengan zat tambahan lain yang justru bisa membahayakan kesehatan,” jelas dia.

Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap harus cermat dalam memilih produk pemanis, terutama dengan cara membaca label komposisi secara teliti. Salah satu yang harus dihindari adalah sukrosa, yang merupakan bentuk gula sederhana dan umum ditemukan dalam makanan olahan.

BACA JUGA  Tom Lembong Ajukan Banding

“Kalau di label tertulis sukrosa, itu berarti gula biasa. Harus dibatasi, terutama dalam jumlah besar,” katanya.

Meskipun pemanis alternatif bisa membantu mengurangi asupan gula, dokter menegaskan bahwa ini bukan alasan untuk membenarkan konsumsi makanan manis secara bebas.

Pos terkait