MATASEMARANG.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya mengendalikan laju pertumbuhan pendudukan, salah satunya dengan vasektomi.
Kepala Disdalduk KB Kota Semarang, Lilik Farida menyampaikan, program Keluarga Berencana saat ini masih didominasi untuk kaum perempuan.
Sementara untuk vasektomi jumlahnya masih sangat kecil, yakni di angka nol koma.
Program KB yang dijalankan masyarakat Semarang kebanyakan adalah non-MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang) dan didominasi kaum perempuan.
“Metode KB non MKJP ini meliputi suntik maupun konsumsi pil KB,” ujar Lilik, Rabu 14 Mei 2025.
Untuk sosialisasi vasktomi ini, Disdalduk KB Kota Semarang menggandeng beberapa pihak lainnya.
“Kami kerjasama dengan TNI, paguyuban pria, untuk menyosialisasikan KB vasektomi. Harapannya, dapat membuka wawasan, terutama nagi pasangan usia subur terkait beragam jenis KB yang bisa digunakan,” tuturnya.
Disdalduk KB juga telah mempromosikan KB vasektomi pada momentum peringatan Hari Kartini. Kala itu dihadirkan langsung para pria yang melakukan vasektomi.
“Harapannya bisa memberikan gambaran terkait KB tersebut. Ada 20 pria yang mengikuti KB vasektomi pada saat itu,” terangnya.
Lilik mengatakan, upaya ini adalah salah satu langkah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Tak hanya itu, melalui KB juga bisa memberi jeda waktu bagi perempuan agar kehamilan tidak terjadi dalam waktu dekat.
“Selama ini banyak kehamilan dengan jarak dekat yang dapat meningkatkan risiko stunting,” ungkapnya.
Di sisi lain, Disdalduk KB juga terus melakukan promosi edukasi ke sekolah-sekolah guna mencegah kehamilan usia dini.