MATASEMARANG.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang mengkaji pengembalian kebijakan sekolah enam hari di wilayahnya.
Perumusan kajian itu dilakukan dengan menggandeng akademisi dan elemen masyarakat.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin mengatakan kebijakan lima hari sekolah tujuan utamanya adalah memberikan waktu luang kepada anak-anak untuk berkumpul bersama keluarga.
Namun, berdasarkan kajian, para orang tua banyak yang bekerja hingga enam bahkan tujuh hari dalam sepekan.
“Dengan kebijakan lima hari sekolah, ada dua hari libur anak, maka ada satu hari yang tanpa pengawasan,” ujar pria yang akrab disapa Gus Yasin ini.
Ditambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ahmad Luthfi-Taj Yasin, tegas menjalankan komitmen terhadap kesejahteraan anak.
Sehingga, kembalinya penerapan enam hari sekolah ini diharapkan memberikan perlindungan kepada anak, dari hal negatif saat berada di luar pengawasan orang tua.
Meskipun demikian, penerapan kebijakan itu tetap akan mempertimbangkan hasil kajian dari para pakar pendidikan, perguruan tinggi, dan juga kalangan dewan.
Gus Yasin membeberkan, rencana kebijakan enam hari sekolah yang diterapkan pemprov, akan diberlakukan untuk SMA dan SMK sesuai dengan kewenangan Pemprov.
Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan akan membuka peluang diberlakukan kepada jenjang di bawahnya, yakni SD, SMP, TK dan PAUD, yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/ kota.