Pengurus PWI Pusat Dilantik di Solo, Rosalia Indah Sediakan Akomodasi Peserta

Pwi
Caption Foto: Suasana rombongan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat yang dijemput oleh PO Rosalia Indah di Stasiun Balapan Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/10/2025). Rosalia Indah memberikan apresiasi dan dukungan akomodasi transportasi pada pelantikan PWI Pusat 2025-2030 di Kota Solo. (Foto: Rosalia Indah/Syaif Husein)

Dihadiri Menteri Komdigi

Pengukuhan pengurus PWI Pusat dihadiri Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dan Wamenkomdigi Nezar Patria.

Pelantikan dan pengukuhan ini dihadiri ratusan peserta dari seluruh perwakilan PWI Provinsi, jajaran mitra strategis PWI, para pimpinan media nasional, serta pejabat negara.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Penjelasan BCA soal Isu Pembobolan Rekening Dana Nasabah

Pengukuhan Kepengurusan PWI Pusat 2025-2030 diawali pembacaan Surat Keputusan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PWI Pusat Zulmansyah Sekedang dan pembacaan naskah pengukuhan oleh Ketua PWI Akhmad Munir.

Ketua PWI Surakarta Anas Syahirul dalam sambutannya mengungkapkan pengukuhan pengurus PWI Pusat di Kota Solo merupakan sebuah keistimewaan.

Hal ini lantaran Kota Solo menjadi cikal bakal berdirinya PWI pada 1946.

“79 tahun lalu, PWI menulis cerita baru di kota ini, dari tempat kita duduk ini. Dan hari ini kita kembali menulis cerita tentang membangun kembali semangat persaudaraan dan ikatan yang sempat terkoyak beberapa saat. Cerita tentang harapan 30 ribu lebih anggota PWI dan elemen masyarakat Indonesia lainnya yang ingin melihat rumah besar PWI kembali kokoh,” ungkapnya.

BACA JUGA  Prabowo Disambut Yel-Yel 'Dua Periode' di Kongres PSI

Anas menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Komunikasi dan Digial (Menkomdigi) Meutya Hafid yang teguh menginginkan pelantikan dan pengukuhan pengurus PWI hasil Kongres Persatuan dilakukan di Monumen Pers.

“Bu Menteri rupanya memiliki penerawangan yang bagus. Konflik yang kemarin terjadi harus dirampungkan secara paripurna, baik dari sisi administratif dengan terselenggaranya kongres persatuan, tetapi juga dengan penyelesaian kultural, hal yang justru sangat vital.”

Pos terkait