Kehadiran manajemen di lapangan tidak hanya bertujuan untuk memantau kondisi lintas secara langsung tetapi juga untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada petugas serta memastikan SOP dijalankan dengan baik.
“Manajemen Daop 4 tidak hanya mengandalkan laporan tertulis dari petugas lapangan, tetapi juga turun langsung untuk memastikan jalur benar-benar dalam kondisi aman. Ini juga sekaligus menjadi bentuk pengawasan dan evaluasi agar langkah mitigasi berjalan efektif,” terangnya.
Selain dari Internal, KAI Daop 4 Semarang juga mengajak masyarakat untuk turut menjaga keselamatan di jalur KA dan area perlintasan sebidang.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar rel, tidak membuang sampah yang dapat menghambat aliran air, serta selalu mematuhi aturan saat melintas di perlintasan sebidang dengan mendahulukan perjalanan kereta api.
Franoto menegaskan bahwa keselamatan perjalanan kereta api tidak bisa dicapai hanya dengan upaya KAI, melainkan perlu dukungan dari seluruh pihak.
“Kami mengajak masyarakat bersama-sama menciptakan lingkungan jalur kereta api yang aman. Partisipasi aktif warga dalam melaporkan potensi gangguan sangat membantu kami dalam menjaga kelancaran perjalanan KA,” jelasnya.
Franoto menambahkan, koordinasi dengan instansi terkait seperti pemerintah daerah, TNI, Polri, dan BMKG juga terus diperkuat. Sinergi ini diharapkan dapat mempercepat penyampaian informasi serta penanganan jika terdapat kondisi yang berpotensi mengganggu operasional perjalanan kereta api.