“Mereka yang memanfaatkan program arus balik ini tidak bayar sekecil apapun. Duite wis entek,” candanya.
Program ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk 7 Rumah Sakit milik Pemprov Jateng, Bank Jateng, Baznas, dan pemerintah kabupaten/kota, dengan tujuan untuk meringankan beban masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
Pelaksanaan program pada 8 hingga 10 April dimaksudkan untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas, mengingat Jawa Tengah adalah pusat arus mudik nasional.
Ke depan, Gubernur Ahmad Luthfi berharap program mudik gratis dan arus balik ini menjadi model yang diterapkan lebih baik lagi, dengan kapasitas yang ditingkatkan.
“Kami ingin tak hanya mengantarkan masyarakat kembali ke perantauan tapi ini bentuk kepedulian Pemprov, Pemkab, dan kota dalam meringankan beban pekerja informal,” jelasnya.