Rosalia Indah Curhat ke Wamen Komdigi Ihwal Maraknya Penipuan Nomor Palsu Agen Tiket di Google Maps

PWI
Asisten Manager Layanan PT Rosalia Indah Transport, Okki Mardianto (kiri) dan Manager Legal Rosalia Indah, Sasangka Bayu (kanan), berfoto bersama Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria (tengah) di Monumen Pers Solo, Sabtu (4/10/2025). Rosalia Indah menyampaikan keluhannya tentang maraknya penipuan modus nomor telepon palsu agen pemesanan tiket bus Rosalia Indah di Google. Dok Rosalia Indah

MATASEMARANG.COM – Kemajuan teknologi digital memang memberi banyak kemudahan dalam menjalankan bisnis, tidak terkecuali yang dirasakan oleh PT Rosalia Indah Transport. Namun di balik itu ada ancaman scam yang membahayakan kelangsungan usaha.

Oleh karena itu, ketika ada kesempatan bertemu langsung dengan pembuat kebijakan, PT Rosalia Indah langsung menyampaikan keluhannya. Perusahaan transportasi ini mengungkapkan kepada Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria ihwal maraknya penipuan bermodus nomor telepon palsu agen pemesanan tiket bus Rosalia Indah di Google Maps.

BACA JUGA  Pemerintah Bekukan TikTok karena Beri Data Tak Lengkap

Keluhan itu disampaikan Asisten Manager Layanan Rosalia Indah Okki Mardianto dalam acara dialog bertema “Merawat Keadaban Bangsa di Tengah Desakan Epidemi Disinformasi dan Supremasi Kecerdasan Buatan” di Monumen Pers Solo, Sabtu (4/10/2025).

Bacaan Lainnya

Unjuk wicara atau talskhow tersebut merupakan rangkaian acara Pengukuhan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025-2030.

BACA JUGA  Banjir Dukungan, Sri Mulyani: Tak Ada Perjuangan yang Sia-sia

Okki mengungkapkan, setahun belakangan ini pihaknya mendapat kendala banyaknya penipuan online yang mengubah nomor agen pemesanan Rosalia Indah di Google Maps maupun pembuatan titik-titik agen fiktif.

“Kami memiliki jaringan agen penjualan tiket dari Jember sampai Palembang sekitar 270 titik di Google Maps dan hampir 90 persen itu nomor teleponnya dimodifikasi oleh pelaku kejahatan siber,” keluhnya seperti dilansir siaran pers PWI Provinsi Jawa Tengah, Minggu.

“Akibatnya, banyak calon penumpang, mungkin ya rendahnya literasi dalam memvalidasi informasi, akhirnya pesan tiket lewat nomor yang tidak seharusnya,” ungkapnya.

Pos terkait