Rosalia Indah Curhat ke Wamen Komdigi Ihwal Maraknya Penipuan Nomor Palsu Agen Tiket di Google Maps

PWI
Asisten Manager Layanan PT Rosalia Indah Transport, Okki Mardianto (kiri) dan Manager Legal Rosalia Indah, Sasangka Bayu (kanan), berfoto bersama Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria (tengah) di Monumen Pers Solo, Sabtu (4/10/2025). Rosalia Indah menyampaikan keluhannya tentang maraknya penipuan modus nomor telepon palsu agen pemesanan tiket bus Rosalia Indah di Google. Dok Rosalia Indah

Dari data yang dihimpun Rosalia Indah dari Januari-Agustus 2025, aduan yang disampaikan kepada manajemen berjumlah 618 kasus dengan nilai total transaksi lebih dari Rp300 juta.

“Akhirnya ketika penumpang datang mau berangkat, tidak bisa, tiketnya tidak ada karena memang bayarnya tidak ke kami,” ungkapnya.

Evaluasi terhadap Google

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  APBN Tidak Defisit Jika BUMN Setor Keuntungan Rp800 Triliun/Tahun

Okki berharap adanya evaluasi terhadap Google karena pelaku kejahatan membuat lokasi palsu pada Google Maps yang mana pihak Rosalia Indah sulit mengubah semua informasi tersebut.

Hal ini karena para pelaku dengan mudah mengubah informasi yang ada, seperti halnya mengubah informasi pada platform Wikipedia.

“Saya mohon ada atensi dari Komdigi karena masyarakat sudah tergantung dengan Google untuk mencari informasi, sehingga apa yang ada di Google entah itu alamat blog palus, nomor telepon palsu, orang itu percaya,” ujar dia.

BACA JUGA  Gubernur: Jateng Fair 2025 Harus Tunjukkan Pembaruan Kreativitas

Menurutnya, baik masyarakat maupun industri mengalami kerugian terhadap aksi kejahatan siber.

“Ini tidak hanya terjadi di kami, bahkan Persatuan Hotel Indonesia pernah mengalami hal sama. Termasuk kasus indekos fiktif di UNS (Universitas Sebelas Maret) beberapa waktu lalu,” katanya.

“Orang jauh mau booking indekos untuk setahun ke depan, waktu datang ternyata indekosan fiktif,” lanjutnya.

Tanggapan Komdigi

Menanggapi aduan tersebut, Wamen Komdigi Nezar Patria mengarahkan Rosalia Indah agar membuat aduan konten terhadap pihak terkait, terutama Google.

BACA JUGA  Dana Rp200 Triliun Diklaim Berdampak, Menkeu Purbaya: Protes Hotman Paris Jadi Indikasi

“Bisa diadukan ke aduan konten Komdigi, bisa juga lapor ke Cyber Crime Polri, ketiga bisa dilaporkan ke Google. Jadi ini simultan dilakukan, banyak kasus ditanggapi oleh Google,” ujar Nezar Patria, mantan wartawan itu.

Pos terkait