Literasi keuangan yang masih rendah di kalangan masyarakat juga memperparah kondisi tersebut. Banyak yang belum memahami bahwa obligasi dan sukuk bisa diperjualbelikan sebelum jatuh tempo, memberikan fleksibilitas dan peluang optimalisasi portofolio yang sangat potensial.
Dalam konteks ini, peluncuran fitur Secondary Bonds Trading oleh Bahana Sekuritas melalui platform Bahana DXtrade menjadi langkah signifikan.
Bukan hanya dari sisi teknologinya, tetapi dari sudut pandang edukasi pasar dan transformasi ekosistem investasi di Indonesia.
Dengan fitur ini, investor dapat melakukan transaksi jual beli obligasi dan sukuk secara mandiri dan digital, tanpa harus melalui proses manual yang selama ini dianggap merepotkan.
Menurut Reza Benito Zahar, Direktur Utama Bahana Sekuritas, fitur ini adalah bagian dari langkah strategis untuk menjadikan Bahana sebagai House of Bonds.
Ini bukan semata jargon pemasaran, melainkan ambisi untuk menempatkan obligasi sebagai bagian penting dalam portofolio masyarakat Indonesia.
Reza menegaskan komitmen perusahaannya untuk memilihkan obligasi terbaik sebagai opsi diversifikasi investasi, sebuah langkah yang patut diapresiasi di tengah dominasi narasi investasi yang masih didominasi saham atau instrumen berisiko tinggi.
Integrasi sistem
Kolaborasi dengan DBS Indonesia menunjukkan bahwa terobosan ini tidak terjadi dalam ruang hampa, melainkan hasil dari sinergi dan integrasi sistem yang matang.
Bahana tidak hanya menyediakan platform, tetapi juga memperkuat aspek eksekusi perdagangan obligasi agar benar-benar bisa diakses oleh semua kalangan, termasuk investor pemula.