Dalam forum tersebut, Pemerintah Kota Semarang juga mendorong kemudahan investasi dengan menghadirkan platform digital Gemilang yang memuat data aset yang dapat dimanfaatkan investor.
Agustina menjelaskan bahwa tren bisnis kini tidak selalu bergantung pada lokasi-lokasi besar di pusat kota. Banyak pelaku usaha memilih model kantor virtual atau ruang usaha kecil namun tetap mampu menjangkau pasar luas.
Ia berharap pola pikir baru ini bisa membuka kesempatan lebih besar bagi investor untuk melihat berbagai potensi tersembunyi di Kota Semarang.
Untuk tahun 2026, Pemkot Semarang mengusung tema ketahanan pangan dan lingkungan hidup. Agustina menilai keduanya menjadi fondasi penting agar pertumbuhan ekonomi tidak merusak keseimbangan alam. Ia meminta investor ikut menjaga kelestarian lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, yang hadir dalam acara tersebut menegaskan bahwa Sembiz sejalan dengan arah kebijakan ekonomi hijau di level provinsi.
Menurutnya, investasi memang menjadi motor penggerak ekonomi, namun yang lebih penting adalah menciptakan lapangan kerja dan membuka kesempatan di berbagai daerah.
“Sembiz sudah berlangsung selama 18 tahun, dan ini menunjukkan komitmen Semarang untuk terus membuka ruang bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif,” terang Luthfi.
















