“Untuk Jabodetabek, Dirut PT KAI mengatakan harus membuat tambahan gerbong, rangkaian baru. Satu rangkaian butuh uang 9 juta dolar (AS). Benar? Beliau ajukan totalnya Rp4,8 triliun, ya? Saya setujui, bahkan akan saya alokasikan, bahkan beliau mengajukan Rp4,8 T, saya setujui, tidak, tidak Rp4,8 T, Rp5 T saya setujui. Kalau uang rakyat banyak, saya tidak ragu-ragu. Uangnya kita hemat demi kepentingan rakyat di atas segala kepentingan,” kata Presiden Prabowo.
Presiden pun memerintahkan Dirut PT KAI untuk bekerja cepat. Presiden Prabowo menargetkan tambahan gerbong itu dapat rampung dalam waktu satu tahun.
“Dirut KAI, berapa ini didengar lho. 6 bulan? Sudahlah, kita kasih 1 tahun. Nanti dia stress tidak bisa tidur ya kan. Kalau kau bisa 6 bulan oke, tetapi 1 tahun harus. Ini rakyat yang saksi ya. Jadi, nanti ada tambahan 30 rangkaian baru. Saya tadi coba, bersih, nyaman, (ada) AC,” ujar Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga membagikan kesannya menikmati layanan kereta api KRL Commuter Line dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Tanah Abang Baru sebelum acara peresmian.
“Saya sering di luar negeri, tetapi kereta api kita ini tidak kalah dengan kereta api di mana pun,” sambung Presiden Prabowo.
Dalam acara peresmian Stasiun Tanah Abang Baru hari ini, Presiden Prabowo didampingi oleh Menko Infra Agus Harimurti Yudhoyono, Menhub Dudy Purwagandhi, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Dirut PT KAI Bobby Rasyidin, dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Ant)
















