Poltracking Indonesia juga menyurvei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hasilnya, 78,1 persen responden mengaku puas.
“78,1 persen mengatakan puas, 19,3 persen tidak puas,” kata Hanta.
Perbandingan sebaran responden yang merasa puas dengan kinerja Prabowo-Gibran, yaitu 9,8 persen mengaku sangat puas dan 68,3 persen cukup puas. Sementara itu, sebaran responden yang tidak puas, yaitu 17,3 persen kurang puas dan 2 persen sangat tidak puas.
Jika didalami, responden merasa puas terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran karena kepemimpinan yang tegas dan berwibawa (18,8 persen), bantuan pemerintah tepat sasaran (12,3 persen), program MBG (10,4 persen), pencegahan/pemberantasan korupsi (8,1 persen), serta kinerja yang terbukti (6,2 persen).
Adapun alasan responden tidak puas, antara lain, ekonomi belum stabil (26,7 persen), bantuan tidak tepat sasaran (15,7 persen), kasus korupsi (8,9 persen), harga kebutuhan pokok mahal (7 persen), dan masih kurangnya lapangan kerja (6,3 persen).
“Lima alasan ini yang kami rekam penting masukan buat pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujar Hanta.
Populasi dari survei ini adalah warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Diambil dengan metode multistage random sampling, responden pada survei ini berjumlah 1.220 orang.
Para responden terpilih kemudian diwawancarai secara tatap muka pada tanggal 3–10 Oktober 2025. Adapun ambang batas galat survei ini lebih kurang 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (ant)