MATASEMARANG.COM – Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng memimpin peninjauan stok dan harga kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 di pasar tradisional dan pasar modern yang ada di Kota Semarang pada Sabtu 13 Desember 2025.
Agustina bersama Forkopimda serta jajaran pemerintah Kota Semarang memastikan harga dan stok kebutuhan pokok di pasar tradisional dan pasar modern tetap aman dan stabil.
Di Pasar Rasamala Banyumanik, Agustina menemukan pedagang cabai merah yang menjual dengan harga berbeda antara satu dengan yang lain.
Diketahui, satu pedagang menjual cabai merah dengan harga Rp60 ribu per kilogram, namun pedagang lainnya menjual barang yang sama dengan harga Rp70 ribu per kilogram.
“Tadi ada pedagang yang jual cabai merah beda harganya yang satunya Rp60 ribu lalu satunya Rp70 ribu. Setelah saya tanya ternyata perbedaan harga tersebut dipengaruhi jalur pasokan, yang satu ambil langsung dari Bandungan sehingga bisa menjual lebih murah, lalu satunya ambil di pasar induk, maka harganya lebih tinggi,” ungkap Agustina.
Baginya, temuan ini menjadi catatan penting bagi ekosistem perdagangan di Ibu Kota Jawa Tengah. Menurutnya, semakin pendek rantai distribusi dari petani ke pedagang maka harga di tingkat konsumen akan bisa terkendali.
Atas persoalan tersebut, Pemerintah Kota Semarang mendorong pola distribusi yang lebih efisien sebagai salah satu cara menekan harga saat terjadi kenaikan.
Sementara itu, hasil perbandingan harga di pasar modern menunjukkan sejumlah komoditas justru lebih murah, seperti beras, telur, dan daging ayam.
















