Pemkab berharap, penerapan teknologi ini dapat menjadi solusi berkelanjutan, menekan serangan hama tikus, dan meningkatkan produktivitas pertanian di Klaten.
Sementara itu, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo yang turut meninjau lahan penerapan TBS, mengapresiasi langkah strategis tersebut. Ia menyampaikan pentingnya inovasi pengendalian hama tikus yang masih menjadi masalah serius bagi petani Klaten.
“TBS jauh lebih efektif dibanding gropyokan. Tidak perlu banyak orang, cukup pasang pagar fiber di jalur masuk. Satu kotak bisa menangkap 30 sampai 40 ekor tikus per hari. Tahun lalu di sini sempat gagal panen, tapi setelah TBS dipasang petani sudah bisa panen lagi,” ungkap Hamenang.
Ditambahkan, pemkab akan memperluas program TBS mulai tahun depan, melalui anggaran khusus yang dikelola bersama DKPP Klaten.
“Sudah terbukti efektif, ke depan akan kita sebarkan lebih masif,” tandas bupati.
















