MATASEMARANG.COM – Musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau biasanya akan banyak muncul risiko penyakit terutama Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Kepala Dina Kesehatan Kota Semarang M Abdul Hakam mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa membawa berbagai jenis penyakit.
Ia mengatakan perubahan cuaca saat ini cukup ekstrem, pasalnya pada siang hari kondisi cuaca sangat panas dengan suhu mencapai 35 derajat celsius.
Sedangkan saat sore hari mulai mendung, kemudian saat malam hari hujan turun. Situasi ini menurutnya yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang.
“Kondisi cuaca seperti ini pasti akan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Nah, ketika sistem kekebalan tubuh itu turun, kalau di dalam rumah itu suhu kelembaban PM2,5, kemudian pencahayaan, sirkulasi udara itu mendukung untuk tumbuh kembangnya bakteri, jamur atau mikro organisme yang lain, itu pasti akan menyebabkan ISPA,” kata Hakam, Minggu 7 September 2025.
Hakam membeberkan betapa pentingnya untuk memperhatikan partikel debu halus berbahaya, khususnya PM2,5 yang bisa menjadi indikator kualitas udara dalam ruangan.
“PM2,5 itu adalah debu. Jadi kalau pulang ke rumah, meja digunakan saat dilap berwarna coklat, berarti PM2,5 nya positif,” bebernya.
Pihaknya membagikan langkah pencegahan dengan mengimbau masyarakat rutin membuka pintu dan jendela rumah saat pagi hari. Tujuannya agar sirkulasi udara lebih baik.
Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk berjemur minimal 30 menit hingga 1 jam untuk mendapatkan asupan vitamin D yang penting bagi daya tahan tubuh.
















