Kisah Wanda Hamidah yang Kapalnya Tak Bisa Berlayar ke Gaza

MATASEMARANG.COM – Aktivis publik Wanda Hamidah, yang merupakan bagian dari sukarelawan Indonesia, menuturkan lika-liku misi Global Sumud Flotilla, yang rencananya membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza

Wanda mengaku pasrah jika ditangkap dan dipenjara oleh Israel dalam upayanya menembus blokade Israel terhadap Gaza.

Bersama sukarelawan dari Aqsa Working Group (AWG) Muhammad Fatur Rohman, aktris itu merupakan dua dari puluhan warga negara Indonesia yang bergabung dalam misi kemanusiaan untuk Gaza.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Lebihi Batas Waktu Pidato di Markas PBB, Mikrofon Prabowo Mati

Keduanya baru mendarat di Bandara Soekarno Hatta Tangerang pada Sabtu malam lalu berbagi cerita perjalanan kepada media di kawasan Jakarta Selatan.

“Terus terang saya dan Fatur, kami sudah menghibahkan diri, kami sudah menghibahkan nyawa kami, kami berharap kami bisa membuka blokade, kami berharap kami bisa menurunkan bantuan kemanusiaan dengan segala resikonya walau harus ditangkap, walau harus dideportasi, walau harus ditahan di dalam penjara Israel,” kata Wanda.

Wanda bercerita bahwa dirinya berangkat bersama rombongan Indonesian Global Palestine Coalition (IGPC), sedangkan Fathur berlayar bersama AWG. Keduanya bertemu di Pelabuhan Sidi Bou Said, pantai Utara Tunisia Tunisia.

BACA JUGA  Dua Pesawat Vietnam Airlines Bersenggolan di Bandara Hanoi

Dalam perjalanannya dari Tunisia, Fatur sempat ditempatkan di kapal Observer. Namun, pada menit terakhir kapten mengurangi penumpang, sehingga Fatur dipindahkan ke kapal Kamr, sebuah sailing boat kecil berisi enam orang dari Indonesia, Mauritania, Aljazair, dan Tunisia.

Sementara itu, kapal lain seperti Kaiser yang ditumpangi Wanda Hamidah, Observer, dan Nusantara mengalami kerusakan saat tiba di Italia.

Pos terkait