MATASEMARANG.COM – Pengajian Ibu-ibu Masjid Agung Jawa Tengah (PIMAJT) yang eksis sejak 2007 memberi santunan kepada anak yatim pada momen Asyura.
Ketua PIMAJT Dr Hj Nur Kusuma Dewi Noor Achmad MSi, Minggu, mengungkapkan rasa syukurnya karena santunan untuk anak yatim dari tahun ke tahun meningkat.
“Kami ingat, perjuangan PIMAJT pada awalnya hanya mampu memberikan santunan total Rp800 ribu kepada anak-anak yatim. Namun karena niat dan landasan istikamah, dari tahun ke tahun santunan meningkat. Banyak donasi kami terima dan tahun ini terkumpul Rp225.050.000,” ungkap Nur Kusuma Dewi.
Ketua PIMAJT juga menyampaikan terima kasihnya kepada Baznas RI, Baznas Provinsi Jawa Tengah, Unwahas, Udinus, PT Djarum Kudus. Selain itu juga Pands Collection dan beberapa donor yang telah memercayakan penyaluran santunan anak yatim kepada PIMAJT.
Kini setiap anak yatim mendapatkan santunan per orang Rp500 ribu. Syaratnya harus lolos verifikasi dengan memberikan data kartu keluarga. Selain itu si penerima tidak memiliki ayah karena meninggal dunia atau cerai mati dengan ibunya.
“Seleksi ini kami lakukan agar tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Baznas. Kami mengikuti Baznas, yakni berpatokan pada 3 A: Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI,” ujarnya.
KH Muh Zein Yusuf menyampaikan PIMAJT telah menjadi mitra Baznas menyalurkan santunan kepada anak yatim. Muh Zein saat itu mewakili Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Daroji MSi.
Kerja sama ini tak hanya pada kegiatan berkaitan dengan 10 Muharam, tapi di banyak momentum peringatan hari besar Islam.
Wakil Sekretaris PP MAJT Drs KH Istajib AS mewakili Ketua Umum PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA menyampaikan apresiasi kepada PIMAJT.
Eksistensi PIMAJT selama 18 tahun menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, yang salah satunya Santunan 10 Muharam ini memiliki makna besar.
PIMAJT telah mampu menyantuni 450 anak yatim yang tak hanya dari Kota Semarang, tapi juga ada beberapa dari luar daerah. ***