MATASEMARANG.COM – Kota Semarang bukan hanya dikenal sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan penting di pesisir utara Jawa, tetapi juga sebagai rumah bagi sejumlah pasar tradisional yang menyimpan jejak sejarah panjang dan keunikan budaya.
Di tengah gempuran pusat perbelanjaan modern, pasar-pasar ini tetap hidup sebagai ruang interaksi sosial, ekonomi, dan budaya yang otentik.
Pasar tradisional ini bukan sekadar tempat transaksi ekonomi, tetapi juga ruang yang merekam sejarah, budaya, dan interaksi sosial masyarakat Kota Semarang.
Dari lorong pecinan hingga bangunan kolonial, setiap pasar punya cerita dan karakter yang unik, menjadikannya warisan urban yang layak dijaga dan dirayakan.
Pasar-pasar ini juga menjadi sumber inspirasi bagi jurnalis, fotografer, dan kreator konten yang ingin mengabadikan semangat lokal dan dinamika masyarakat.
Berikut adalah lima pasar tradisional yang paling ikonik di Semarang:
Pasar Gang Baru – Warisan Pecinan yang Tak Lekang Zaman

Terletak di jantung kawasan Pecinan Semarang, Pasar Gang Baru merupakan pasar tua yang muncul usai peristiwa Geger Pecinan tahun 1740.
Saat itu, VOC memusatkan komunitas Tionghoa di satu wilayah dan pasar ini menjadi solusi kebutuhan pangan warga yang dibatasi mobilitasnya.
Pasar ini bukan hanya tempat belanja, tetapi juga ruang pelestarian budaya Tionghoa yang hidup berdampingan dengan komunitas Jawa dan Arab.
Hingga kini Pasar Gang Baru dikenal sebagai pemasok bahan mentah untuk hotel maupun resto di Kota Semarang.
Pasar Prembaen – Lorong Nostalgia di Tengah Kota

Pasar Prembaen terletak di Kelurahan Kembangsari, Semarang Tengah, dan telah eksis sejak era kolonial Belanda sekitar tahun 1920.