Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Fauzan menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada tata kelola yang disiplin dan transparan.
“Anggaran bukan sekadar angka, melainkan instrumen yang menentukan apakah riset benar-benar hadir di tengah kehidupan sehari-hari masyarakat,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat Unsoed menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian ini.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh tim penyusun yang telah bekerja keras. Semoga dengan pendanaan ini, Unsoed dapat berkontribusi lebih besar dalam membantu pemerintah menghadirkan sains dan teknologi lebih dekat dengan masyarakat, serta memfasilitasi publik dalam mengakses hasil-hasil kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.
Dia menambahkan, program ini juga menjadi kesempatan strategis untuk mempromosikan institusi dan mendapatkan rekognisi yang lebih luas dari publik.
Dua Skema Inovatif untuk Dampak Masyarakat
Tim Resona Saintek Unsoed, yang diketuai oleh Dr. Dian Bestari Santi Rahayu, SIP.,M.I.Kom., mengusung kampanye tematik “Unsoed Berdampak, Desa Bergerak”.
Kampanye ini merupakan inisiatif untuk menjembatani kesenjangan antara hasil riset perguruan tinggi dengan kebutuhan riil masyarakat perdesaan melalui kampanye SINAR (Soedirman Inovasi Nyalakan Asa Rakyat).
Sebuah kampanye yang diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat, terutama di perdesaan, tentang kontribusi Unsoed yang dapat dimanfaatkan dalam membangun ketahanan pangan.