Demo Besar Gen Z Paksa Presiden Madagaskar Melarikan Diri

Andry Rajoelina
Andry Rajoelina. Wikipedia

MATASEMARANG.COM – Unjuk rasa besar yang dimotori Gen Z memaksa Presiden Madagaskar Andry Rajoelina mencari perlindungan di luar negeri.

Kini, Rajoelina dikabarkan melarikan diri ke Prancis dengan helikopter militer Prancis usai mencapai kesepakatan dengan Presiden Emmanuel Macron, demikian laporan radio Prancis RFI pada Senin.

Informasi ini beredar seusai kantor kepresidenan Madagaskar mengumumkan bahwa Rajoelina akan menyampaikan pernyataan kepada masyarakat pada pukul 7 malam waktu setempat (pukul 23:00 WIB), di tengah rumor bahwa sang presiden melarikan diri ke luar negeri.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Trump Tak Ingin Lanjutkan Serangan ke Iran

Unjuk rasa oleh generasi muda yang dimulai pada 25 September itu awalnya adalah untuk memprotes atas kelangkaan air dan listrik, kemiskinan, dan dugaan korupsi. Namun, tuntutannya kemudian berubah menjadi supaya Rajoelina mengundurkan diri.

Kerusuhan yang terjadi memicu perubahan pemerintahan, ketika Rajoelina memutuskan membubarkan kabinet dan menunjuk perdana menteri baru.

Mendukung Unjuk Rasa Antipemerintah

Sabtu lalu, personel militer dari Administrasi Personel Angkatan Darat (CAPSAT) menyatakan dukungan terhadap unjuk rasa anti-pemerintah yang berlangsung sejak bulan lalu.

BACA JUGA  Dua Pesawat Vietnam Airlines Bersenggolan di Bandara Hanoi

CAPSAT adalah sebuah unit militer yang berperan besar dalam menempatkan Rajoelina di pucuk kekuasaan Madagaskar pada kudeta di negara tersebut di tahun 2009.

Pada Minggu, CAPSAT menunjuk panglima militer baru beberapa jam usai Rajoelina mengecam dukungan mereka terhadap pengunjuk rasa sebagai “upaya merebut kekuasaan secara ilegal”.

Sementara itu pada Senin, Kedutaan Besar Prancis di Madagaskar menyatakan bahwa Prancis tidak memiliki niat sama sekali untuk melakukan intervensi militer terhadap unjuk rasa anti-pemerintah di negara pulau tersebut.

Pos terkait