Desember 2025 Jadi Puncak Musim Hujan di Jawa Tengah

Ilustrasi cuaca hujan (pixabay/ adamtepl)
Ilustrasi cuaca hujan (pixabay/ adamtepl)

MATASEMARANG.COM – Memasuki bulan Desember 2025, Jawa Tengah bersiap menghadapi puncak musim hujan yang diprediksi membawa intensitas curah hujan tinggi di berbagai wilayah.

Dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana yang digelar pada 18 November 2025, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menekankan pentingnya pemetaan ulang terhadap titik-titik rawan bencana.

Beberapa wilayah yang menjadi perhatian khusus antara lain:

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Nadiem Makarim Dicegah ke Luar Negeri
  • Rawan banjir: Semarang, Demak, Jepara, Pekalongan, Cilacap
  • Rawan longsor: Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Kebumen, Karanganyar

“Semua titik rawan harus di-review. Mana jalur air, mana potensi longsor, mana lokasi yang harus diamankan,” tegas Luthfi.

Seluruh kabupaten/kota diminta memastikan kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana, dan logistik. Sistem peringatan dini juga harus menjangkau hingga ke tingkat desa agar masyarakat dapat segera mengantisipasi risiko bencana.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp20 miliar untuk mendukung penanganan bencana di daerah terdampak.

BACA JUGA  297 Taruna Akpol Orientasi Lapangan di Lapas Semarang: Tanamkan Peradilan Humanis

Hingga November 2025, tercatat 2.704 kejadian bencana di Jawa Tengah. Jenis bencana yang paling sering terjadi meliputi banjir, tanah longsor, angin kencang, kebakaran hutan dan lahan, serta gempa bumi.

Dengan curah hujan yang diprediksi terus meningkat hingga akhir tahun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, mengikuti informasi resmi dari pemerintah, dan tidak ragu melapor jika menemukan potensi bahaya di lingkungan sekitar.

Pos terkait