Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Akhmad Munir, dalam pengantarnya saat audiensi mengatakan bahwa program utama PWI selama ini fokus untuk terus konsisten melakukan pendidikan dan latihan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalitas anggotanya.
Menurut dia selama ini PWI sudah memiliki program Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), Safari Jurnalistik, dan ketiga Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Ia menjelaskan, ketiga program tersebut berorientasi pada penguatan kapasitas wartawan. SJI memperkuat dasar-dasar pendidikan jurnalistik, Safari Jurnalistik menghadirkan pelatihan secara langsung di berbagai daerah, sementara UKW menjaga standar kompetensi wartawan secara nasional.
“Semisal PWI memiliki 10 program maka satu sampai 9 itu adalah diklat, diklat, diklat dan sepuluhnya baru lain-lain,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers PWI Pusat.
Akhmad Munir, yang juga Direktur Utama LKBN Antara, menjelaskan bahwa istilah satu perahu ini muncul karena adanya keselarasan visi antara PWI dan Bappenas untuk memperkuat media agar semakin bertanggung jawab, kredibel, dan berintegritas.
“PWI berada ‘satu perahu’ dengan Bappenas dalam memperkuat ekosistem media di Indonesia. Khususnya dalam tiga program utama PWI yakni Sekolah Jurnalisme Indonesia, Safari Jurnalistik, dan Uji Kompetensi Wartawan,” ujar Munir yang hadir didampingi Sekjen PWI, Zulmansyah Sekedang beserta pengurus di bidang pendidikan.
Seperti diketahui, pemerintah sedang mendorong kebijakan media BEJO’S. Program media BEJO’S merupakan akronim dari media Bertanggung Jawab, Edukatif, Jujur, Objektif, dan Sehat Industri yang dirancang untuk membangun ekosistem media sehat dan berkelanjutan.
















