MATASEMARANG.COM – Menjelang musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana yang bisa saja terjadi.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto membeberkan wilayah mana saja yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB).
BPBD membagi KRB dalam tiga kategori yakni rawan longsor, rawan banjir dan rawan kebakaran.
“Kita bagi dalam 3 kategori untuk kawasan rawan bencana ini yakni rawan longsor, rawan banjir dan rawan kebakaran,” kata Endro Jumat 12 September 2025.
Endro mengatakan untuk kawasan rawan banjir masih berada di pesisir utara yakni di Kecamatan Semarang Utara, Gayamsari hingga Genuk.
Sedangkan kawasan rawan longsor ada di daerah perbukitan seperti di Candisari, Gunungpati di daerah Sadeng dan beberapa kelurahan di Kecamatan Gajahmungkur.
“Kalau untuk yang rawan kebakaran itu masih didominasi di wilayah perkampungan padat penduduk,” lanjutnya.
Endro menerangkan untuk daerah rawan kebakaran, pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak teledor hingga mengakibatkan kebakaran.
Misalnya saja tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak membuat api sembarangan.
Lebih lanjut, Endro menyebut sejak bulan Januari hingga Agustus 2025, pihaknya mencatat ada 85 bencana yang menimpa di Kota Semarang.
Rinciannya, ada 10 titik kawasan banjir, 2 rumah amblas, 41 talud longsor, 11 puting beliung, 5 pohon tumbang, 12 rumah roboh dan 4 kebakaran.
Dampak dari kejadian tersebut terdapat 166 warga terdampak dan kerugian yang dialami mencapai Rp1,8 miliar.