MATASEMARANG.COM – Lonjakan jumlah surat suara tidak sah dalam Pilkada Pemalang 2024 menjadi sorotan dalam seminar yang digelar Laboratorium Ilmu Politik FISIP Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) pada Rabu 26 November 2025.
Seminar bertema “Kajian Surat Suara Tidak Sah dalam Pilkada: Pola, Penyebab, dan Tantangan” itu berlangsung di ruang J101 dan dipandu dosen Ilmu Politik Titis Perdani.
Ketua KPU Kabupaten Pemalang Agus Setiyanto memaparkan bahwa Pilkada 2024 mencatat 44.586 surat suara tidak sah, melonjak tajam dibanding Pilkada 2020.
Menurutnya, sebagian besar ketidaksahan dipengaruhi pola berulang yang teridentifikasi petugas, seperti surat suara yang tercoblos pada semua pasangan calon, tidak memiliki tanda coblos, atau mengalami kerusakan fisik terutama sobek.
Ia menambahkan, masih ada pemilih yang belum memahami bahwa surat suara rusak dapat ditukar sebelum digunakan.
Sekretaris KPU Pemalang Benny Nugraha menegaskan bahwa ketidaksahan tidak sepenuhnya disebabkan kesalahan pemilih.
Ia menyebut adanya faktor teknis, seperti kertas surat suara yang mudah sobek saat dibuka atau hasil pelipatan yang kurang rapi maupun kerusakan saat proses distribusinya.
Namun demikian, ia mengakui ada pula kesalahan yang muncul dari pemilih, seperti coblosan yang meleset dari kolom pasangan calon atau dilakukan di area luar kolom.
Dari sisi akademik, Kepala Laboratorium Ilmu Politik FISIP Unsoed Ahmad Sabiq memaparkan bahwa pola kesalahan paling dominan adalah surat suara tercoblos pada semua pasangan calon, disusul tanpa tanda coblos sama sekali.
















