MATASEMARANG.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong percepatan capaian Net Zero Emission (NZE) melalui transisi penggunaan energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).
Langkah ini dilakukan dengan mendorong kolaborasi multisektor untuk mencapai target 21,32 persen bauran EBT pada akhir tahun ini.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko menyebutkan hingga tahun 2024 Jawa Tengah telah berhasil memanfaatkan 18,55 persen EBT dalam penggunaan energinya. Pemanfaatan EBT terus ditingkatkan dengan memaksimalkan potensi kewilayahan yang dimiliki Jawa Tengah.
Jawa Tengah sendiri saat ini sedang mengembangkan potensi mikrohidro di wilayah aliran sungai seperti Banyumas, energi bayu atau angin di Demak dan Brebes, serta energi panas bumi di Wonosobo dan Tegal.
Usaha yang dilakukan pemerintah daerah itu berjalan beriringan dengan upaya pelaku industri seperti Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) yang mulai memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLST) Atap di fasilitas produksinya.
“(yang dilakukan pabrik Coca Cola) ini pas dengan apa yang terus kita dorong. Mulai menggunakan air sebagai sumber bahan baku yang berkelanjutan, sambil memelihara Daerah Aliran Sungai (DAS) sehingga suplai airnya tetap ada, industrinya juga menggunakan energi yang ramah lingkungan. Langkah-langkahnya bagus,” jelas Sujarwanto.
Dari sisi infrastruktur, PT PLN (Persero) terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan instalasi PLTS Atap dari sektor industri.
















