Langkah Industri Mampu Bantu Jateng Capai 21 Persen Bauran EBT

pemanfaatan energi baru terbarukan di Jawa Tengah. (matasemarang.com/Lia Dina)
pemanfaatan energi baru terbarukan di Jawa Tengah. (matasemarang.com/Lia Dina)

Hal ini terlihat dalam rekomposisi kuota PLTS Atap yang diakomodasi dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN dimana hingga 2028, terdapat kuota pembangkitan PLTS Atap hingga 2 GWP.

“Kami punya daftar tunggu sekitar 375 MWP. Artinya, demand-nya itu sudah ada dan harus bisa kami angkut semua, supaya bisa ter-cover. Harapan kami, industri-industri lain bisa mengikuti [langkah] CCEP Indonesia karena energi bersih itu menjadi tanggungjawab kita sendiri,” kata Daniel Lestanto, Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero).

BACA JUGA  Menteri ATR BPN: 450 Ribu Hektar Lahan di Jateng Tak Punya Sertfikat Tanah

Daniel menerangkan perkembangan jumlah pelanggan PLTS Atap di Indonesia terus mengalami pertumbuhan signifikan. Hingga September 2025, daya terpasang dari fasilitas PLTS Atap telah mencapai 708 MWP dimana 567 MWP berasal dari sektor industri.

Bacaan Lainnya

Di Jawa Tengah sendiri, ada sekitar 2.000-2.500 industri yang telah memanfaatkan PLTS Atap tersebut dengan beban puncak sekitar 88 MWP.

BACA JUGA  Ini Dia Perbedaan Lantai 1 dan 2 Gedung Perpusda Kendal

“PLN pada prinsipnya sangat commit, untuk mendukung terciptanya energi bersih. Sesuai arahan Presiden dan Direksi. Dukungan itu diwujudkan lewat berbagai parameter yang sudah kami siapkan. termasuk didalamnya penambahan kuota untuk PLTS Atap,” tegasnya.

Komitmen Industri untuk Bisnis Berkelanjutan

Keputusan perusahaan untuk beralih ke energi bersih didorong oleh strategi keberlanjutan jangka panjang dan tuntutan pasar global.

Head of Sustainability CCEP Indonesia Natasha Gabriella menjelaskan bahwa motivasi ini didorong oleh dua faktor utama.

BACA JUGA  Tingkatkan Kemampuan, Polres Demak Gelar Latihan Menembak

Faktor pendorong internal mencakup inovasi produk PLN seperti Green Tariff dan Renewable Energy Certificate (REC) yang menjanjikan beban investasi EBT yang jauh lebih rendah.

Pos terkait