Ramp check dilakukan di sejumlah titik rawan, seperti Terminal Cangkiran, Terminal Gunungpati, Terminal Mangkang, Terminal Penggaron, serta pool penyedia layanan pariwisata dan agen bus AKAP-AKDP di Banyumanik.
Tak hanya pemeriksaan kendaraan, Pemkot Semarang juga memperhatikan faktor kesehatan pengemudi.
“Kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi dan kru armada angkutan umum dan wisata,” kata Agustina.
Ia menambahkan, sebelum pelaksanaan kegiatan, Dishub bersama Polrestabes, Dinas Kesehatan, DPU, Disperkim, dan Satpol PP telah melakukan koordinasi dan forum diskusi kelompok (FGD) untuk memastikan tercapainya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas selama Nataru.
Dalam hal penertiban parkir liar, Agustina menegaskan pendekatan persuasif dan penegakan aturan berjalan seiring.
“Sosialisasi terus-menerus dilakukan kepada juru parkir yang ada, disertai patroli situasional di lokasi rawan pelanggaran parkir,” ujarnya.
Jika diperlukan, Dishub bekerja sama dengan tim terpadu yang melibatkan Polrestabes, TNI, dan Satpol PP untuk melakukan penertiban.
Terkait kebijakan parkir selama Nataru, Agustina memastikan tidak ada perubahan jam operasional maupun tarif.
“Selama Nataru tidak ada kebijakan khusus terkait jam operasional dan tarif parkir. Namun, penerapan sistem parkir elektronik tetap dilakukan untuk mendukung transparansi pengelolaan parkir di ruas-ruas tertentu,” jelasnya.
“Kami berharap semua pihak sama-sama berupaya, mendukung, dan terlibat langsung dalam mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, terutama di momen liburan,” kata Agustina.



















