MATASEMARANG.COM – Ketua DPRD Jateng Sumanto mengajak masyarakat berperan dalam upaya nguri-uri kesenian tradisional.
Caranya dengan ikut mementaskan kelompok kesenian tradisional saat punya hajatan. Dengan begitu, para pelaku kesenian mendapat ruang pentas sekaligus penghasilan.
Hal tersebut Sumanto katakan saat meresmikan jembatan di Desa Wonolopo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, belum lama ini.
Saat meresmikan jembatan desa tersebut, Sumanto juga nanggap kesenian reog untuk menghibur masyarakat.
“Ini saya sekaligus nanggap reog agar budaya bisa dinikmati. Njenengan kalau seneng ya ayo ikut nanggap biar kesenian tradisional tetap lestari dan tidak punah,” katanya.
Sumanto bahkan meminta Kepala Desa mengumpulkan pengurus RT dan RW untuk membuat Peraturan Desa (Perdes) berisi aturan warga yang punya hajatan wajib nanggap kesenian tradisional.
Cara tersebut sebagai bentuk dukungan nyata bagi para pelaku kesenian tradisional.
“Pak Kades bisa bikin Perdes agar orang yang mantu nanggap seni tradisional, tapi dirembug dulu dengan RT dan RW. Dengan begitu, pelaku seni akan dapat pemasukan sekaligus bentuk nguri-uri budaya,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini para pelaku kesenian kurang mendapat ruang untuk pentas.
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar tersebut tak ingin kesenian tradisional seperti reog punah karena jarang dipentaskan.
Politisi PDI Perjuangan ini menekankan, di tengah kemajuan zaman, bangsa Indonesia harus tetap memiliki jatidiri yang kuat.
Salah satu bentuknya adalah kesenian tradisional yang tak sekedar menjadi tontonan, tetapi juga tuntunan.
















