MATASEMARANG.COM – Presiden RI Prabowo Subianto meminta penegakan hukum di Indonesia jangan tumpul ke atas dan tajam ke bawah, atau yang bermakna hukuman lebih berat bagi masyarakat biasa karena hal tersebut dinilai zalim.
Usai menyaksikan penyerahan uang pengganti kerugian negara dalam perkara tindak korupsi fasilitas ekspor minyak kelapa sawit sebesar Rp13,2 triliun di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin, Presiden Prabowo menceritakan keprihatinannya terhadap hukum di Indonesia, setelah seorang anak SD ditangkap karena mencuri ayam.
“Saya ingat benar itu. Ini tidak masuk di akal. Hakim, jaksa ada apa ngejar, iya kan. Anda pasti ingat peristiwa itu. Ada lagi ibu-ibu ditangkap mencuri pohon. Mungkin ingat juga peristiwa itu, ya. Ada apa? Penegak hukum harus punya hati,” kata Presiden Prabowo dalam sambutannya.
Presiden meminta para penegak hukum memiliki hati dan empati terhadap masyarakat kecil.
Menurut Presiden, seharusnya baik hakim maupun jaksa dapat membela rakyat kecil yang lemah.
Presiden Prabowo bahkan memanggil anak SD tersebut ke kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, dan memberikannya beasiswa.
“Jangan istilahnya apa? Tumpul ke atas, tajam ke bawah. Itu zalim itu, itu angkara murka, jahat. Orang kecil, orang lemah harus dibela, harus dibantu. Kalau perlu si hakim, si jaksa atau si polisi pakai uangnya sendiri ganti ayamnya, anaknya dibantu,” kata Prabowo dikutip Antara.
Prabowo berharap kejadian penegakan hukum yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah tidak terjadi lagi.