MATASEMARANG.COM – Guru Besar Ilmu Manajemen Pendidikan Vokasi Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof. Dr. Ir. Sucipto, MT, IPM menawarkan sistem informasi sekolah menengah kejuruan (SMK) teknik yang tertaut dan padu (link and match) dengan kebutuhan tenaga kerja dunia usaha/industri konstruksi.
Pengembangan Sistem Informasi Mitra Industri Berbasis Link and Match 8+i yang disebutnya, Simila 8+i, itu memberikan fondasi digital yang strategis bagi peningkatan manajemen pendidikan vokasi di SMK teknik bangunan, terutama dalam menjembatani hubungan sekolah dan industri secara komprehensif.
Demikian disampaikan Prof. Sucipto dalam orasi ilmiah pengukuhan Guru Besar Ilmu Manajemen Pendidikan Vokasi Fakultas Teknik Unnes, Selasa, 23 Desember 2025. Selain Sucipto, pada saat bersamaan dikukuhkan lima guru besar lainnya, yakni Prof. Syahrul Syah Sinaga (FBS), Prof. Syakir (FBS), Prof. Herman Budiyono (FBS), Prof. Hermawan Pamot Raharjo (FIK), dan Prof. Suhadi.
Menurut dia, selama ini masih terdapat kesenjangan antara spesifikasi lulusan SMK dengan kebutuhan dunia usaha/industri.
Kesenjangan tersebut bisa diatasi dengan menerapkan Simila 8+i, yang di dalamnya menampung fitur-fitur dari sisi kepentingan sekolah, siswa, guru, dan dunia usaha.
Sucipto menerangkan Simila 8+i tersebut dirancang untuk mendukung delapan komponen inti link and match serta satu komponen tambahan (+i) berupa kerja sama sekolah dengan dunia usaha/industri.
Delapan komponen yang saling tertaut itu meliputi; Kurikulum disusun bersama secara sinkron termasuk penguatan soft skill dan karakter kebekerjaan sesuai kompetensi teknis untuk melengkapi aspek hard skill yang sesuai dengan kebutuhan kerja; Pembelajaran berbasis proyek sesuai dengan dunia kerja; Peningkatan jumlah dan peran guru/istruktur dari industri minimal 50 jam per semester per program studi; Praktik kerja atau magang di dunia usaha/industri minimal 1 semester



















