MATASEMARANG.COM – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang mencatat ada ratusan tenaga kerja di rumah sakit yang mengalami dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Kepala Disnaker Kota Semarang, Sutrisno mengatakan jumlah tersebut jika ditambah dengan tenaga kerja dari sektor perhotelan yang terdampak PHK bisa mencapai 200 orang.
“Jumlahnya ada 100-200 baik rumah sakit dan hotel,” kata Sutrisno, Kamis, 31 Juli 2025.
Ia menyampaikan untuk di sektor kesehatan ini memang berlangsung secara bertahap bahkan sudah melalui mediasi.
“Jadi sudah terselesaikan. Tapi yang jelas PHK di Semarang ini kondusif,” tegasnya.
Sutrisno menyebut, adanya PHK di rumah sakit ini merupakan dampak dari efisiensi internal.
Ia mengatakan jika memang ada beberapa rumah sakit yang melakukan pengurangan tenaga kerja karena keterbatasan keuangan.
Selain itu, alasan lainnya juga karena masa kontrak tenaga kerja tersebut sudah berakhir dan tidak lagi diperpanjang.
“Beberapa (rumah sakit) hanya (PHK) satu, dua karyawan. Ini yang banyak ya ada sebagian yang antara 50-an (karyawan). Itu hanya satu (rumah sakit),” bebernya.
“Itu kan efisiensi karena rumah sakitnya berbenah. Tapi lainnya juga dan dengan rumah sakit, kita bilang nanti yang usianya masih labil kemudian pasiennya banyak, ya direkrut kembali,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Sutrisno mengatakan untuk mendampingi pekerja yang terdampak PHK di Semarang, pemerintah, serikat pekerja, dan pihak perusahaan saling bersinergi agar proses PHK tetap berjalan kondusif.
