MATASEMARANG.COM – SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan (Mudikal) melalui terobosan teknologi pirolisis berhasil mengembangkan mesin pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Kepala SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan Khusnawan menjelaskan bahwa inovasi tersebut merupakan bentuk nyata kontribusi sekolah dalam upaya pengurangan sampah anorganik, khususnya sampah plastik yang sulit terurai.
“Ini bentuk inovasi kami dalam upaya pengurangan sampah anorganik khususnya sampah plastik yang kami ubah menjadi BBM. Mengingat, sampah plastik ini sulit dan membutuhkan waktu cukup lama untuk terurai. Sehingga, kami mencoba terobosan ini,” ungkap Khusnawan, Jumat 12 September 2025.
Menurutnya, ide pirolisis ini bukan sesuatu yang instan. Sejak 2018, sekolah sudah melakukan penelitian dan pengembangan.
Jika sebelumnya hanya berupa prototype kecil berbentuk tabung gas, kini kapasitas pengolahannya diperbesar menjadi wadah menyerupai dandang besar.
“Dari proses pirolisis tersebut, dihasilkan tiga jenis output utama, yakni solar oktan rendah, minyak tanah, dan premium,”tuturnya.
Selain itu, proses pembakaran dan pendinginan juga menghasilkan air sebagai residu.
Inovasi ini bahkan sudah diajarkan kepada peserta didik sebagai bagian dari pembelajaran berbasis proyek di sekolah.
Prestasi membanggakan pun diraih ketika inovasi ini berhasil menyabet Juara 1 dalam Lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova) Kota Pekalongan Tahun 2024.
Guru SMK Mudikal sekaligus penggagas ide Pirolisis, Agus Riyadi, memaparkan mekanisme kerja alat tersebut.