MATASEMARANG.COM – Selama dua hari ini terjadi aksi unjuk rasa disertai dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa. Bagi kulit, paparan gas air mata ini ada dampaknya. Oleh karena itu, perlu treatment tertentu untuk memulihkan kondisinya.
Dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) membagikan kiat untuk memulihkan kondisi kulit setelah terpapar gas air mata pada demo yang terjadi beberapa waktu terakhir.
“Gas air mata memang dapat menyebabkan iritasi dan peradangan kulit, terutama bila terpapar berulang. Pemulihan bisa cepat bila ringan, namun bisa lebih lama jika ada luka,” kata anggota Perdoski dr. Arini Astasari Widodo, SM, Sp.DVE, FINSDV saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Arini menekankan langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah membersihkan kulit segera mungkin dengan menggunakan air mengalir dalam jumlah banyak. Jangan menggunakan air bersuhu panas, cukup air biasa atau air dengan suhu ruang.
Selain itu pastikan kelembaban kulit tetap terjaga. Setelah membersihkan kulit, segera gunakan pelembab yang mempunyai tekstur lembut. Jenis pelembab yang disarankan pun mengandung ceramide, petrolatum, atau lidah buaya (aloe vera) untuk memperbaiki lapisan kulit.
Cara berikutnya, segera melepaskan pakaian yang terkontaminasi untuk mencegah terjadinya paparan ulang dari zat-zat yang terkandung dalam gas air mata. Bagi masyarakat ada yang mengalami iritasi, sebisa mungkin hindari untuk menggosok area tersebut supaya tidak memperparah kondisi kulit.
















