“Kegiatan ini memberi dampak besar, tidak hanya pada peningkatan kemampuan warga binaan tetapi juga pada penguatan ekonomi Lapas. Dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk organik ini, kami bisa menghasilkan produk yang bernilai jual sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan. Sinergi dengan Unsoed dan pemerintah sangat kami rasakan manfaatnya,” tuturnya.
Unsoed sendiri telah menjalin kerja sama erat dengan Lapas Nusakambangan melalui pendampingan berbagai program BLK.
Bidang yang dikembangkan meliputi pengolahan pupuk organik, peternakan ayam, domba, dan sapi, serta budidaya padi, jagung, dan udang.
Program ini menjadi wujud nyata pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, sekaligus upaya mewujudkan kampus berdampak.
Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, lembaga pemasyarakatan, dan perguruan tinggi, kegiatan ini tidak hanya memperkuat aspek pembinaan warga binaan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan nasional.
















