Budaya dan Agama Jadi Pilar Pencegahan Stunting di Jawa Tengah

Dialog Cegah Stunting Wujudkan Generasi Emas yang Cerdas dan Berkualitas pada Jumat 19 Desember 2025
Dialog Cegah Stunting Wujudkan Generasi Emas yang Cerdas dan Berkualitas pada Jumat 19 Desember 2025

“Budaya dan nilai yang hidup di masyarakat sangat memengaruhi pola asuh dan pemenuhan gizi anak. Karena itu, perubahan perilaku berbasis nilai positif budaya dan agama menjadi penting,” jelas Krisseptiana.

Diskusi menekankan bahwa strategi pencegahan stunting di Jawa Tengah bersifat terintegrasi dan berkelanjutan, mulai dari masa remaja, kehamilan, hingga tumbuh kembang anak.

Pendampingan keluarga disebut sebagai pendekatan holistik yang mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian orang tua dalam mencegah stunting sejak dini.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Tim PKM Unsoed Cegah Stunting lewat Edukasi dan Inovasi Pangan ‘LoWiPro’

Tokoh agama Katolik juga menegaskan bahwa stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga persoalan kemanusiaan dan keadilan sosial.

Gereja terpanggil untuk terlibat dalam upaya pencegahan sebagai wujud iman yang bekerja melalui kasih.

Krisseptiana berharap kegiatan ini menjadi ruang refleksi bersama dan memperkuat pengawasan terhadap pelaksanaan Perda.

“Dengan meningkatnya kesadaran, komitmen, dan sinergi lintas sektor, cita-cita mewujudkan Generasi Emas yang cerdas, sehat, dan berkualitas dapat benar-benar terwujud,” tutupnya.

Pos terkait